Skip to main content

Network Virtualization

Althaf [AF]
Althaf [AF]Netlab Assistant 2023/2024

TUJUAN PRAKTIKUM

  1. Praktikan dapat menjelaskan kegunaan dari network virtualization
  2. Praktikan dapat menjelaskan karakteristik dari network virtualization

A. Network Virtualization


Network virtualization adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk melakukan penghematan sumber daya. Misalkan sebuah perusahaan memerlukan 2000 komputer untuk mencakup seluruh karyawan dari berbagai divisi, maka penyediaan 2000 komputer di kantor memerlukan hal yang sangat memakan sumber daya.

Dua masalah sumber daya tersebut adalah biaya pengadaan 2000 komputer dan biaya penggunaan daya listrik serta perawatan komputer tersebut. Maka dari itu, perusahaan dapat mengadakan atau menyewa sebuah atau beberapa server yang dapat menampung 2000 karyawan tersebut. Selain lebih hemat sumber daya, karyawan juga bisa mengakses server tersebut dimana saja dengan beberapa batasan yang diterapkan perusahaan.

Ada beberapa keuntungan yang dapat diambil dari network virtualization:

  1. Prototyping yang lebih mudah - memungkinkan dibuatnya isolated networks sehingga variabel bisa dikontrol sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan dalam prototyping. Dan jika ada kegagalan, dapat dikembalikan ke versi sebelumnya.
  2. Lebih cepat dalam pengadaan server - mengadakan server dalam platform virtual lebih cepat daripada mengadakan server fisik.
  3. Server uptime yang lebih tinggi - kebanyakan platform server virtual sudah menyediakan fitur fault tolerance seperti live migration, storage migration, dan distributed resource scheduling.
  4. Peningkatan kecepatan disaster recovery - karena virtualisasi memungkinkan hardware abstraction (penggunaan hardware yang bisa disesuaikan) maka jika ada masalah pada server production, server recovery tidak perlu menyesuaikan hardware yang ada pada server production. Beberapa perusahaan penyedia jasa virtualisasi menyediakan simulasi dan test jika terjadi masalah.
  5. Upgrade support - virtualisasi menyediakan support yang lebih panjang untuk OS dan aplikasi yang disediakan

B. Hypervisor


Untuk lebih memahami cara kerja virtualization, berikut merupakan bagan abstraksi bagian komputer.

Pada bagan tersebut, dapat dilihat di antara Operating System (OS) dengan hardware terdapat firmware. Firmware berfungsi menghubungkan antara software/OS dengan hardware sehingga suatu task dapat diselesaikan.

Namun hal ini berbeda untuk virtualisasi. Pada virtualisasi dikenal suatu istilah yang bernama Hypervisor. Hypervisor adalah sebuah software yang memungkinkan sebuah komputer untuk membuat dan menjalankan Virtual Machine (VM). Hypervisor dapat menjalankan beberapa VM sekaligus pada sebuah Physical Machine (hardware).

Terdapat dua tipe hypervisor:

Type 1 Hypervisor

Hypervisor diinstal langsung pada hardware, sehingga hypervisor juga menggantikan firmware. Disebut juga sebagai bare metal hypervisor. Hypervisor ini membutuhkan software console untuk mengatur VM nya.

Type 2 Hypervisor

Hypervisor diinstal pada operating system server. Hypervisor berjalan seperti software pada umumnya. Disebut juga sebagai hosted hypervisor.

C. Software Defined Network (SDN)


SDN adalah sebuah cara untuk memisahkan antara control plane dan data/forwarding plane. Pemisahan ini dilakukan sebagai langkah untuk menambah fleksibilitas ketika melakukan otomasi jaringan. SDN sendiri disini berfungsi sebagai control plane. Untuk memahami apa itu control plane dan data plane, berikut penjelasannya:

Control plane

Control plan berfungsi sebagai “otak” dari sebuah perangkat. Digunakan untuk menenentukan packet forwarding. Control plane memiliki mekanisme route forwarding untuk layer 2 dan layer 3 seperti table routing protocol neighbor dan tabel topologi, tabel routing IPv4 dan IPv6, STP, dan tabel ARP. informasi ini kemudian di proses oleh CPU pada control plane.

Data plane

Data plane atau juga bisa disebut forwarding plane, biasanya merupakan switch yang bisa terhubung dengan berbagai port pada sebuah perangkat. Data plane pada tiap perangkat digunakan sebagai forward traffic flows. Router dan switch menggunakan informasi dari control plane untuk memforward traffic yang datang pada interface yang bersesuaian. Informasi pada data plane biasanya diproses oleh prosesor khusus tanpa melibatkan CPU.

Tipe SDN

Berdasarkan tipenya, SDN dibagi menjadi 3:

  1. Device-based SDN : Perangkat dapat di program oleh aplikasi yang berjalan pada perangkat itu sendiri atau pada sebuah server dalam jaringan. Hal ini memungkinkan programmer untuk membangun sebuah aplikasi menggunakan bahasa pemograman C, Java dan Python untuk berinteraksi dengan perangkat Cisco. Contoh : Cisco OnePK
  1. Controller-based SDN : Menggunakan sebuah controller terpusat yang memiliki informasi dari semua perangkat dalam jaringan. Aplikasi dapat berinteraksi dengan controller yang bertanggungjawab untuk mengatur perangkat dan memanipulasi traffic flows pada sebuah jaringan. Contoh : Cisco Open SDN
  1. Policy-based SDN : Sama seperi Controller-based SDN dengan tambahan beberapa policy yang beroperasi pada level abstraksi yang lebih tinggi. Menggunakan built-in application untuk mengotomasi konfigurasi tingkat lanjut melalui sebuah guided workflow dan GUI yang user friendly. Tidak memerlukan basic programming untuk mengoperasikan Policy-based SDN. Contoh : Cisco APIC-EM